Alhamdulillah,
Puji syukur kami persembahkan kepada ALLAH SWT yang maha pengasih –
lagi maha penyayang, atas segala limpahan rahmat dan diberikannya
saudara-saudara baru di bengkel XPDC
Semakin lama, ternyata memodifikasi skuter matic sangat mengasyikkan,
ada tantangan tersendiri yang membuat adrenalin lebih terpompa. Apalagi
bila berbicara tentang yamaha mio, tahu sendiri sudah banyak tersedia
part aftermarket di speedshop, tentu kita harus pandai-pandai memilih
dan mengkombinasikan apa yang PERLU kita pakai dan tidak.
Kali ini, seorang perwira kepolisian, datang ke bengkel untuk melakukan
Bore UP, mr.Q. Ia mengeluh mio standardnya dirasa belum mencukupi apa
yang dibenaknya akan sebuah tenaga, jika di gas mendadak, suara
mesinnya malah hhhoo00kk,,, ambless,, gasingan RPM mendayu, tidak mau
teriak kencang. Kami beri solusi : hal utama yang harus dibenahi ada di
pengerjaan kepala silinder dan blok silinder, sebagaimana rekan-rekan
yang dari luar pulau jika ingin modifikasi di XPDC cukup mengirimkan
kedua bagian itu saja.
mr.Q
menginginkan yang terbaik bagi mio nya, maka kami menyarankan yang
terbaik pula, berbelanjalah ia cylinder blok bore up TDR di mitra2000,
dengan diameter piston 58.5 milimeter, tipe permukaan piston FLAT, kali
ini kami ingin belajar ilmu baru, low kompresi tapi kencang!!
Belanja dibarengi dengan pembelian CDI NEO HYPERBAND keluaran BRT
Cibinong. Dinamo starter TDR untuk mesin bore-up tak lupa diangkut pula.
Sudah mas,, cukup… rem… hahaha
Keenakan shoping lagi tar… Roller, pir CVT, dll gimana ??? Ga usah
beli, cukup standardnya, bukankah kita sedang ingin membuktikan
kedahsyatan gabungan antara jantung TDR, dan racikan cylinder head RAT,
hehehe… siapa tahu TDR berminat ga perlu kirim mesin ke thailand, cukup
bekerja sama dengan mekanik sidoarjo untuk mengembangkan mio
kencangnya ^_^ sedappp…
Tiba
di bengkel, mesin mio langsung di pereteli, knalpot di lepas, dikirim
ke SAHEK Knalpot, ahli bedah knalpot rekan kita, beliau sudah paham
karakter motor kita dan bagaimana kita memodif. Head silinder dilepas,
alamak… ini tumpukan kerak lebih banyak daripada wajan di dapur rumah…
hedewww parah deh mengerikan
Jangan meremehkan timbunan kerak di ruang bakar, sama seperti
sembelit, tiap hari motor kamu membawa kotoran kemana-mana, dan ini
berarti tidak sehat sudah kinerjanya, kerak dapat memicu pre-ignition,
apa itu?? Dikarenakan banyak ledakan bertubi-tubi terjadi di dapur
pacu, bisa jadi kerak ini membara, dan saat campuran udara/bahan bakar
dikompresikan piston, mereka ternyalakan lebih dulu oleh bara api kerak
ini, bukan oleh busi, terjadilah pembakaran dini. Dan saat busi
benar-benar pada saatnya menyala terjadi pembakaran ganda bertabrakan,
bayangkan kekacuan ini terjadi terus menerus, tinggal tunggu waktu
sebelum mesin benar-benar hancur. Bukankah kebersihan sebagian dari
Iman?!
Ini tugasnya bocah-bocah PKL di bengkel suruh menghilangkan kerak di
kubah ruang bakar, sementara mas-mas nya pesen kopi dulu n rokokan
Sembari memasang cylinder blok ke dalam crankase. Di ikat pen kuat,
mengukur deck-clearance piston, ternyata saat TMA piston masih terpendam
1,6 milimeter. Belum tertambah paking cylinder head, alamak… Rendah
sekali kompresinya, ini yang kita butuhkan, dan ini juga belum cukup.
Kubah
ruang bakar kita desain mengacu pada ilmu motor dua tak yang
dipelajari dari buku Two Stroke Performance Tuning, tulisan Graham Bell,
serta telah dipraktekkan pada motor yamaha F1zr drag yang kita buat
Mesin matic kebanyakan tidak mampu melejit hingga RPM tinggi ( diatas
10,000 RPM ) , apa buktinya? Pernah dengar mesin mio teriak sampai
menyentuh limiter? Sebenarnya pembelian CDI Racing tidak mutlak perlu,
namun demi mengejar putaran bawah lebih kuat kami percaya karakter CDI
BRT mampu menyempurnakan ubahan yang telah kita lakukan pada mesin. Oleh
karena itu kita harus pasti menentukan konsentrasi tenaga di puncak
RPM, serta penentuan puncak Torsi di motor matic ini, jangan
asal-asalan, bisa membawa bencana
Proses milling head kita dibantu oleh Cak Boi, dari bengkel bubut
BOIRENG di bilangan kendangsari, Surabaya, beliau adalah engineer senior
di kancah balap drag, yang juga sempat membidani motor Sport Drag
terkencang di Indonesia. Belajar ilmu low compression dari beliau
sungguh menarik, bahwa kita tidak perlu membuat ruang bakar yang begitu
padat dan sempit jika hanya untuk mengejar kompresi, diingatkannya
bahwa kita kan bisa mendesain kompresi dari noken as tanpa menyakiti
ruang bakar. Dicontohkannya mesin special engine, yang memang didesain
khusus kompetisi aja kubahnya biasa kayak mangkok, pistonnya FLAT
datar.
Pembagian ruang bakar dan squish mengacu kekuatan mesin di putaran
rendah , dibawah 8,000 RPM, hasil olah perhitungan kami dapatkan head
kudu di serempet mata pisau bubut0,5 milimeter, kemudian dilanjutkan
pembentukan squish 12 derajat dengan radius 58 milimeter. Hal ini bukan
bertujuan menaikkan kompresi, justru menurunkannya karena kita
melebarkan squish ruang bakar. Namun, kami yakin dorongan kompresi oleh
piston akan lebih terfokus ke pusat tengah-tengah kubah ruang bakar
untuk menghasilkan ledakan optimal, apalagi ditambah pengapian lebih
advance.
Pengaturan geometri desain dan ukuran porting adalah spesialisasi . mengukur panjang langkah stroke mio, dibandingkan piston, serta
kecepatan gas, maka didapatkan determinan ukuran lubang masuk sesuai
hentakan torsi dimulai di 1,500 RPM memuncak dipuncak 5,500 RPM dan
puncak tenaga di 7,500 RPM. Kali ini kita memakai teori baru untuk
pengembangan mesin kita,
Mau punya modul petunjuk dasar cara porting? bisa kontak
sekalian modul cara papas noken as, beihhh mantep dah buat bekal ilmu
korek…
Ada lima aturan utama dalam porting head yang dianjurkan beliau :
1. Tentukan area terpenting dimana hambatan paling besar, kerjakan lebih dahulu
2. Usahakan membiarkan udara bergerak sesuai kehendaknya, bukan sebagaimana yang menurut kehendak kamu.
3. Udara lebih berat dari yang kamu pikirkan. Jagalah kecepatan udara didalam porting.
4. Gerakan campuran udara ( Menggulung ataupun memuntir ) sangat penting!!
5. Bentuk sangatlah penting — finishing mengkilat tidak penting!!
Oleh karenanya desain mio bore up kali ini kita pakai Asymetrical
porting, kata pakde ibnu sambodo, ini porting kepala kobra hehehe… tapi
lebih sangar buatan kita, lebih abstrak! Lebih berbias, uuhhh.. muantep wis pokoke…
Kita fokuskan geometri porting di salah satu sisi lebih meliukkan
udara ke arah busi, area porting lebih dari 100 % diameter klep in untuk
mengimbangi jantung dapur pacu yang membengkak. Kelokan ini akan
meciptakan udara yang berpusara (swirl) di ruang bakar sehingga mampu
mengurangi resiko kecenderungan detonasi, apalagi mesin kita low
compression. Bensin premium masih bisa, mesin relatif dingin.. aihhh..
sadaapp… Porting buang kami desain besar untuk melepas gas buang
secara maksimal dan membuat putaran RPM lebih ringan.
Noken
as, inilah kuncian mesin 4 tak yang harus dihajar, terakhir namun
paling penting, penambahan lift 12 % dari standard, durasi tidak jauh
beda standard, kompresi dinamis mesin menjadi lebih tinggi, diatur dari
posisi katub inlet yang menutup lebih dini, sehingga saat langkah
kompresi tidak terjadi kebocoran sedikitpun. Exhaust opening pun dibuat
lebih dini, meringankan kinerja langkah usaha. Semua desain phasing
timing ini siap menghantarkan mesin dikebut hingga full gassss…
Finishing yang sangat halus, inilah noken as street performance yang melegenda hehehe… mesin semakin terasa padat di putaran
tinggi, tanpa harus kehilangan torsi diputaran bawah untuk meluncurkan
motor kamu di jalan raya.
Karburator
standard, pilot jet dan main jet disesuaikan ulang lewat jarum rojok
hehe.. Knalpot standard bobokan by Sahex, semua ruang CVT standard,
busi juga standard, koil standard, namun hasil perkawinan antara TDR
dengan R.A.T ternyata mampu melahirkan monster kecil jalan raya Wah jadi kecanduan Matic nih… hehehe…
Apa sih yang hal yang membahagiakan dari menjadi seorang mekanik,
ketika motor sudah diambil di siang harinya, dan mendapatkan sms dari
pemilik motor di sore harinya saat kita selesai menyapu bengkel, ”
Mas,,Thankz ya..mioQ dh jdi galak..hehe..ntar kpn2 klep nya digedein
biar lbh galak..hehe..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar